Di pulau jawa pernah ada satu kemjaan islam yang terkenal kemanca nagara yaitu karajaan mataram di jawa timur. Pada tahun 1613 sampai tahun 1655 M. yang jadi pemimpin pemerintahanya yaitu Raden Rangsang atau mempunyai gelar Sultan Agung.
Semua kerajaan baik yang ada di pulau jawa maupun yang ada di luar pulau jawa tunduk kepada sultan Agung kecuali kerajaan banten.
Yang menjandi ibukota kerajaannya yaitu di Plered jawa timur
Dahuluu bangsa belanda yang menggunakan bendera compeni sudah berada di wewengkon batavia (Jakarta), yang mempunyai tujuan untuk menguasai bangsa indunesia.
Sultan agung yang gugah berani tentunya tidak menginginkan kalu pulau Jawa di taklukan oleh belanda, sabab otomatis kerajan mataram juga bakal menjadi kekuasaan bungsa belanda. Oleh karna itu pada tahun 1628 M. sultan agung beserta para pendukungnya mengndakun penyrbuan ke batavia dengan tujuan agar belanda keluur dari tanah leluluhur bangsa Indonesia.
Tapi dalam penyerbuqn ini ternyata sultan Agung beserta pendukungnya mengalami kegagalan, sebab selain tidak seimbangnya jumlah pasukan sultan agung. juga kehabisan bekal. Karena jaraknya yang begitu jauh antara mataram dengun Batavia / Jakarta.
Walaupun demikian sultan agung tidak merasa putus asa karena mendapatkan dukungan dari tiap daerah di jawa tengah, Iebih-lebih dukungan dan' jawa barat terutama dan' pangeran sumedang yang bermkad akan mengadakan penyerbuan besar-besaran.
Waktu itu mengadakan persiapan, dan daerahh karawang yang pada waku itu masih menjadj hutan. di buka menjadi lahan pesawahan dan jalan
jalan supaya memudahkan hubungan dengan pusat kerajaam dijawa timur. Selaim itu di bangunjuga gudang-gudang padi di anta wewengkon karawang sampai daerah cirebon .
Tapi rencana untuk mengadakan penyerbuan selanjutnya mengalami kegagalan, di sebabkan karena:
I. gudang-gudang padi yang sudah di persiapkan untuk bekaI perang di bakar oleh orang-orang yang kepengaruhan oleh kompeni belanda.
II.raja raja yang tadinya tunduk dan takluk ke mataram, banyak yang mundur takut melawan belanda.
III. Sultan Agung wafat pada tahun 1646 M. Dalam usia 55 tahun. Dengan wafatnya Sultan Agung, banyak para pengikut dan balad tentara yang asaInya dari pusat. kerajaan mataram, dari wewengkon
jawa tengah juga yang dari sumedang tidak kembali Iagi ke tempat asalnya.
tapi terus mengembara di daerah karawang. ada juga yang ke duerah purwakarta bahkan ada yang sampai ke sisi gunung burangrangng. Yang kemudian mendirikan tempat atau kampung dengan membawa nama kumpung nyasendiri atau menggunukan bahasa-bahasa yang sangkrit. Seperti purwakarta wanayasa, pIered( pusat kerajan mataram dijawa timur.
"wawllohu a'lam . semoga bermanpaat jangan lupa shere